PSSI Bersikukuh Konggres PSSI Tetap di Makassar

By Admin

nusakini.com-- PSSI menolak permintaan pemerintah agar Kongres Pemiihan PSSI dipindah ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan menegaskan, kongers tersebut tetap digelar di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 17 Oktober. 

Hinca mengatakan, Makassar sebagai tuan rumah dan sudah jauh hari diputuskan oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 5 Agustus lalu. Keputusan tersebut mandat dari Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar dua hari sebelum Exco PSSI mengumumkan tuan rumah kongres. 

Ia mengatakan persiapan kongres di Makassar sudah berjalan. Hinca mengaku dalam waktu dekat ini bakal bertandang ke Makassar untuk memastikan pelaksanaan kongres berjalan.

"Seperti main bola. Pertandingan sudah sampai menit ke-37, tak mungkin dihentikan, dimulai dari menit awal lagi," sambung dia. 

Hinca menambahkan. "Kepurutusan terkait pelaksanaan dan lokasi  konggres merupakan domain PSSI. Mudah-mudahan pemerintah dapat memahami dan menghormatinya," ujar Hinca, Minggu (11/9).

Hinca juga mengungkapkan, persoalan tuan rumah kongres tahunan PSSI ini sudah dibicarakan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu. 

Dalam pertemuan tersebut, dia menambahkan, PSSI menjelaskan penunjukkan Makassar sebagai tuan rumah. Saat itu kata dia, tak muncul persoalan tentang keputusan Exco PSSI yang menunjuk Makassar sebagai tuan rumah.  

Kemenpora menyurati PSSI, Jumat (9/9). Isinya meminta agar pelaksanaan Kongres Tahunan 17 Oktober dipindah ke Yogyakarta. Pilihan Kota Gudeg, mengingat federasi nasional tersebut, lahir dan dibentuk di kota itu, 1930 silam.  

Kemenpora beralasan pelaksanaan kongres di kota pilihannya, bentuk kembalinya badan induk sepak bola itu ke titik nol perbaikan usai normalisasi. 

"Penunjukkan Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan kongres merupakan momentum reformasi total persepakbolaan nasional Indonesia," demikian isi surat yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi tersebut.  

Sebetulnya, putusan Exco PSSI tentang Makassar, juga sempat ditolak sejumlah anggota dan pemilik suara. Kelompok 85 (K-85) yang mengklaim punya 90 lebih suara anggota PSSI, meminta keputusan Exco PSSI agar tempat kongres tahunan itu dianulir.

Permintaan K-85 itu, pun sempat disampaikan ke Komite Pemilihan (KP) PSSI agar diteruskan ke Exco PSSI. Kuasa K-85 Gusti Randa pernah menyampaikan Makassar bukan tempat netral menyelenggarakan kongres. Kecurigaan kelompoknya terkait pencalonan salah satu ketua umum PSSI, yakni CEO Bosowa Grup Erwin Aksa. (r/ab)